Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Judul : Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Penulis : Prof. Emil Salim, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Rizaldi Boer, Dr. Ir. Medrilzam, MPE, Jisman P Hutajulu, Tatang H Soerawidjaja, Fabby Tumiwa, Adimas, Dr. Belladonna Troxylon Maulianda, P.Eng, Lilik Hermanianto, Ir. Arifin Tasrif, Warsono, Dr. Supriyadi Legino, Boby Wahyu Hernawan S.E, M.Kom , Ph.D, Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D, Ir. Widi Pancono, Dr. Ichsan, Bondan Susilo, Zagy Arkana Berian, Mustika Wijaya
ISBN : 978-623-8244-17-1
Ukuran : 15 x 23 cm
Jumlah Hlm : 257 halaman
Bahan Isi : Bookpaper 70 gr
Cetak Isi : Full Colour
Bahan Cover : Art Cartoon 230 gr
Cetak Cover : Full Colour (4/0)
Finishing : Softcover, Laminating Doft, Wrapping
Harga : 150.000

Sinopsis

Perubahan iklim (climate change) yang sedang terjadi telah menjadi perhatian global, termasuk juga di Indonesia. Pada Conference of the Parties 28 (COP–28) di Dubai, Uni Emirat Arab, 5 Desember 2023, pemerintah Indonesia menyampaikan komitmennya terhadap perubahan iklim, yaitu berupa Enhanced National Determind Contribution (E-NDC). E-NDC tersebut menyatakan peningkatan target pengurangan emisi karbon dari 29 persen atau 835 juta ton CO2 menjadi 32% atau 912 juta ton CO2 pada tahun 2030.

Pada sektor energi, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi menjadi 358 juta CO2 pada tahun 2030, dengan mengembangkan energi terbarukan, efisiensi energi, bahan bakar rendah karbon, dan teknologi batubara bersih. Hal itu dibuktikan dengan realisasi menurunkan emisi di sektor energi hampir lebih dari 90 juta ton CO2 ekuivalen pada tahun 2022 lalu, dimana keberhasilan itu dilakukan melalui sejumlah aksi mitigasi, seperti implementasi EBT sebesar 51,29 juta ton CO2 , aplikasi efisiensi energi 25,64 juta ton CO2, penerapan bahan bakar rendah karbon 15,55 juta ton CO2, dan penggunaan teknologi pembangkit bersih 13,33 juta ton CO2. Adapun realisasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga akhir tahun 2023 mencapai 121,4 juta ton, di atas target sebesar 116 juta ton. Hal ini melanjutkan tren realisasi di atas target yang ditetapkan sejak 2017. Untuk 2024, targetnya lebih tinggi lagi, yakni 142 juta ton.

Strategi utama yang disusun untuk menuju karbon netral di sisi supply adalah pengembangan EBT secara masif dengan fokus pada tenaga surya, hidro, panas bumi, dan hidrogen. Strategi lainnya dari sisi supply adalah memensiunkan (retirement) PLTU secara dini, khususnya yang berbasis batubara, yang dilakukan secara bertahap, serta pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Sementara, dari sisi demand, strategi yang dilakukan antara lain dengan pemanfaatan kompor listrik dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), di samping efisiensi penerapan manajemen energi dan standar kinerja energi minimum.

Facebook
Twitter
WhatsApp

Sinopsis